Antara Hak dan Batil
Posted by: nurdin Posted date: 22.40 / comment : 0
Pada waktu penaklukan Makkah (Fath Makkah), Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin membersihkan Ka'bah (Baitullah) dari patung dan berhala, sesembahan kafir Quraisy. Ketika itu, di sekitar Ka'bah terdapat tidak kurang dari 360 berhala besar dan kecil. Nabi SAW memukul-mukul berhala-berhala itu sambil membaca ayat ini, ''Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu pasti lenyap.'' (Al-Isra: 81).
Dalam Alquran, perkataan al-haqq (yang benar) pada hakikatnya menunjuk kepada Allah sebagai sumber kebenaran. Di sini, Tuhan dan segala bentuk derivatifnya dinamai al-haqq. Agama sebagai wahyu atau ajaran Allah dinamai al-haqq (Al-Baqarah: 147). Begitu pula nabi sebagai utusan Allah (Ali Imran: 81), alam semesta sebagai ciptaan Allah (Al-An'am: 73), dan semua perhatian dan ketetapan Allah (Yunus: 23), semuanya dinamakan al-haqq. Kebenaran sebagai sesuatu yang datang dan berasal dari Allah bersifat jelas dan terang (Al-Baqarah: 236), sesuai kecenderungan dasar atau fitrah manusia (Al-Rum: 30), dan kuat (Al-Anbiya: 18). Di samping itu, kebenaran itu merupakan sesuatu yang berguna bagi umat manusia.
Kebenaran diibaratkan seperti air, logam, dan api, sedangkan kebatilan diumpamakan seperti buih, merupakan sesuatu yang hina dan tak berguna. Perhatikan ayat ini, ''Demikianlah Allah membuat perumpamaan bagi yang benar dan yang batil. Adapun buih itu akan hilang, sebagai sesuatu yang tidak ada harganya, adapun yang memberikan manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah memberikan perumpamaan-perumpamaan.'' (Al-Ra'd: 17-18). Lain kebenaran lain pula dengan kebatilan. Kebatilan adalah lawan dari kebenaran (naqidh al-haqq), merupakan sesuatu yang tidak berdasar sama sekali (mala tsabatalah).
Setiap perkataan dan perbuatan yang tidak memiliki dasar hukum, maka ia dinamakan kebatilan. Orang Arab menyebut orang yang berani tanpa pertimbangan alias orang yang nekat dan konyol dengan sebutan bathal. Disebut demikian, karena orang tersebut pada hakikatnya telah menghilangkan nyawanya secara sia-sia, tanpa makna. Berbeda dengan kebenaran, kebatilan justru sangat rapuh (Al-Anfal: 8), tidak dapat bertahan lama (Al-Anbiya: 18), dan tidak memberi manfaat apa pun bagi manusia (Al-Ra'd: 18). Kebenaran dan kebatilan itu tidak dapat bersatu dan tidak mungkin dipersatukan. Keduanya, hak dan batil, dapat diibaratkan seperti air dan minyak. Sayyid Quthub mengumpamakan keduanya seperti langit dan bumi.
Di antara keduanya terdapat jurang pemisah yang terlalu lebar yang tidak mungkin dibangun jembatan yang dapat menghubungkan keduanya. Perbedaan antara hak dan batil sangat jelas, namun karena fitrah telah rusak dan lingkungan begitu buruk, maka yang hak bisa dipandang batil dan yang batil dianggap hak. Selain menyuruh berjuang, Nabi SAW mengajarkan kaum Muslim doa ini, ''Ya Allah, perlihatkan kepada kami yang hak sebagai hak, dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Perlihatkanlah kepada kami yang batil sebagai batil, dan berilah kami kekuatan menjauhinya (melawannya).'' Semoga kita terus berada dalam kebenaran. (A Ilyas Ismail)
sumber : republika
Dalam Alquran, perkataan al-haqq (yang benar) pada hakikatnya menunjuk kepada Allah sebagai sumber kebenaran. Di sini, Tuhan dan segala bentuk derivatifnya dinamai al-haqq. Agama sebagai wahyu atau ajaran Allah dinamai al-haqq (Al-Baqarah: 147). Begitu pula nabi sebagai utusan Allah (Ali Imran: 81), alam semesta sebagai ciptaan Allah (Al-An'am: 73), dan semua perhatian dan ketetapan Allah (Yunus: 23), semuanya dinamakan al-haqq. Kebenaran sebagai sesuatu yang datang dan berasal dari Allah bersifat jelas dan terang (Al-Baqarah: 236), sesuai kecenderungan dasar atau fitrah manusia (Al-Rum: 30), dan kuat (Al-Anbiya: 18). Di samping itu, kebenaran itu merupakan sesuatu yang berguna bagi umat manusia.
Kebenaran diibaratkan seperti air, logam, dan api, sedangkan kebatilan diumpamakan seperti buih, merupakan sesuatu yang hina dan tak berguna. Perhatikan ayat ini, ''Demikianlah Allah membuat perumpamaan bagi yang benar dan yang batil. Adapun buih itu akan hilang, sebagai sesuatu yang tidak ada harganya, adapun yang memberikan manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah memberikan perumpamaan-perumpamaan.'' (Al-Ra'd: 17-18). Lain kebenaran lain pula dengan kebatilan. Kebatilan adalah lawan dari kebenaran (naqidh al-haqq), merupakan sesuatu yang tidak berdasar sama sekali (mala tsabatalah).
Setiap perkataan dan perbuatan yang tidak memiliki dasar hukum, maka ia dinamakan kebatilan. Orang Arab menyebut orang yang berani tanpa pertimbangan alias orang yang nekat dan konyol dengan sebutan bathal. Disebut demikian, karena orang tersebut pada hakikatnya telah menghilangkan nyawanya secara sia-sia, tanpa makna. Berbeda dengan kebenaran, kebatilan justru sangat rapuh (Al-Anfal: 8), tidak dapat bertahan lama (Al-Anbiya: 18), dan tidak memberi manfaat apa pun bagi manusia (Al-Ra'd: 18). Kebenaran dan kebatilan itu tidak dapat bersatu dan tidak mungkin dipersatukan. Keduanya, hak dan batil, dapat diibaratkan seperti air dan minyak. Sayyid Quthub mengumpamakan keduanya seperti langit dan bumi.
Di antara keduanya terdapat jurang pemisah yang terlalu lebar yang tidak mungkin dibangun jembatan yang dapat menghubungkan keduanya. Perbedaan antara hak dan batil sangat jelas, namun karena fitrah telah rusak dan lingkungan begitu buruk, maka yang hak bisa dipandang batil dan yang batil dianggap hak. Selain menyuruh berjuang, Nabi SAW mengajarkan kaum Muslim doa ini, ''Ya Allah, perlihatkan kepada kami yang hak sebagai hak, dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Perlihatkanlah kepada kami yang batil sebagai batil, dan berilah kami kekuatan menjauhinya (melawannya).'' Semoga kita terus berada dalam kebenaran. (A Ilyas Ismail)
sumber : republika
About nurdin
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Drs. H. Ahmad Yani Setiap orang tentu saja ingin memperoleh keberkahan dalam hidupnya di dunia ini. Karena itu kita selalu berdo’a dan memin...
-
Dikala Semangat (hamasah) Dakwah menggelora didalam jiwa , segala yang sulit akan terasa mudah, yang jauh akan terasa dekat, yang berat akan...
-
Umat Islam harus berkeyakinan, bahwa pandangan orang kafir adalah sesat. Karena mereka tidak memakai petunjuk yang benar, sesuai dengan ajar...
-
Pada waktu penaklukan Makkah (Fath Makkah), Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin membersihkan Ka'bah (Baitullah) dari patung dan berhal...
-
Allah Subhanahu Wa Ta ala telah menjadikan umat Islam bersih dalam kepercayaan, segala perkataan dan perbuatan dan perkataannya. Kejujuran ...
-
Pendahuluan Mengenal Rasul adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk mengamalkan Islam secara sempurna. Tanpa Rasul maka kita tidak da...
-
Mola hidatidosa atau hamil anggur merupakan suatu kehamilan abnormal yang jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan komplikasi yang cukup ser...
-
Balasan atas Kesabaran : · Allah menyertai orang-orang sabar “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”. (QS. Al-Baqarah ...
-
Ada sebuah wacana menarik ketika seorang anak muda melontarkan pertanyaan kepada seorang Ustadz. “Ustadz, Allah jugakah yang mentakdirkan ...
-
Imam Malik dalam Al-Muwattha' meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengirim 'Abdullah ibn Rawahah berangkat ke Khaibar (daer...
Tidak ada komentar: